PROFIL KONFLIK SOSIAL DI KECAMATAN BELO KABUPATEN BIMA

##plugins.themes.academic_pro.article.main##

Sahrul ,
Mustafa Umar

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk menggambarkan dan mengetahui Profil Konflik Sosial Di Kecamatan   Belo Kabupaten Bima. Metode penelitian yang digunakan bersifat teoritikal yang akan dilaksanakan dalam dua tahap sebagai strategi implementasi riset di lapangan. Tahap pertama peneliti melaksanakan kegiatan field research melalui pendekatan phenomenography dalam ranah kualitatif. informan yang dipilih secara purposive dengan jumlah antara 12-25 informan. Teknik pengmpulan data yang dipilih adalah melalui wawancara mendalam (indepth interview), focus group discussion (FGD) dan studi dukumenter.  Tahap Kedua, berdasarkan hasil field research tersebut akan dibuat profil konflik.  Hasil penelitian menunjukkan bahwa : Pertama, konflik komunal ini dikarenakan pengaruh dendam akibat kekalahan rakyat Ngali melawan Belanda, kedua; Kedua, konflik faktor budaya dengan turnamen tradisi Ndempa ndiha yang berkembang menjadi  konflik sosial berkepanjangan, ketiga; konflik sosial akibat kenakalan remaja yang menyebakan perkelahian antara pemuda dengan menggunakan senjata-senjata tajam yang berlangsung hampir sepanjang tahun, keempat; konflik sosial akibat balas dendam yang berlangsung lama yang memakan korban yang cukup banyak yang mengarah pada perang antar desa, kelima; Konflik sosial akibat persaingan ekonomi, di wilayah Kecamatan Belo sebagai sumber penghasilan bawang terbesar, Konflik sosial akibat Sengketa Lahan antara petani yang satu dengan yang lain yang mengarah pada perkelahian antara kelompok maupun antar desa karena kepentingan menguasai lahan, konflik sosial akibat tapal batas antara desa yang satu dengan yang lain, yang merasa bahwa wilayah itu masuk pada wilayahnya.

 

Kata Kunci : Konflik Sosial, Kecamatan Belo, Kabupaten Bima


##plugins.themes.academic_pro.article.details##

References

  1. Ardiansyah. Syaifuddin Iskandar. 2010. Konflik Etnis Samawa dengan Etnis Bali: TinjauanSosial Politik dan Upaya Resolusi Konflik. Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik,Universitas Samawa, Sumbawa Besar, NTB. Volume 23, Nomor 4, Halaman 286-292.
  2. Affandi, Hakimul Ikhwan. 2004. Akar Konflik Sepanjang Zaman, Elaborasi Pemikiran IbnKhaldun. Yogyakarta: Pustaka Pelajar Offset.
  3. Demartoto, Argyo. 2010. Strukturalisme Konflik: Pemahaman Akan Konflik Pada MasyarakatIndustri Menurut Lewis Coser dan Ralf Dahrendorf. Dilema, Jurnal Sosiologi FISIPUniversitas Sebelas Maret. ISSN : 0215 - 9635, Volume 24 Nomor 1.
  4. Eka, Hendry Ar., et. al. 2013. Integrasi Sosial Dalam Masyarakat Multi Etnik. Walisongo,Volume 21, Nomor 1.
  5. Ilyas. 2014. Kajian Penyelesaian Konflik Antar Desa Berbasis Kearifan Lokal di KabupatenSigi, Sulawesi Tengah. Academica fisip UNTAD. Volume 06 Nomor 01.
  6. Jamuin, Ma’rif. 2004. Manual advokasi: Resolusi Konflik Antar Etnik dan Agama. edisi kedua.Kartasura: Ciscore Indonesia
  7. Jamil, M. Muksin. et, al. 2007. Mengelola Konflik Membangun Damai: Teori, Strategi, danImplementasi Resolusi Konflik. Semarang: WMC (Walisongo Mediation Centre).
  8. Johnson, Doyle Paul. 1986. Teori Sosiologi Klasik dan Modern. University of florida. Jilid II.(Diterjemahkan oleh Robert M.z. Lawang). Jakarta: Gramedia.
  9. Mandan, Ali. 1959. Ralf Dahrendorf : Konflik dan konflik dalam masyarakat industri: Sebuahanalisisa kritik Ralf dahrendorf. Ed. 1, cetakan 1. Jakarta: Raja Wali.
  10. Moleong, Lexy J. 2012. Metode Penelitian Kualitatif.: Bandung: Remaja Rosda Karya Offset.