ANALISIS KESIAPSIAGAAN MASYARAKAT PADA WILAYAH RENTAN BENCANA BANJIR (STUDI DI KELURAHAN PARUGA KECAMATAN RASANA`E BARAT KOTA BIMA)

##plugins.themes.academic_pro.article.main##

Syahri Ramadoan
sahrul .

Abstract

Intensitas hujan yang tinggi pada bulan Desember tahun 2016 menyebabkan Kota Bima dilanda banjir. Berdasarkan data dari BPBD Kota Bima yang dilansir di BBC.COM menyebutkan banjir di wilayah Bima mengakibatkan 593 rumah rusak berat, 2400 rumah rusak sedang, dan 16.226 rumah rusak ringan. Penelitian mengenai Analisis mengenai Kesiapsiagaan Masyarakat Pada Wilayah Rentan Bencana Banjir Di Kelurahan Paruga Kecamatan Rasanae Barat Kota Bima, mengunakan penelitian kualitatif. Informan dalam penelitian ini dipilih secara purposive (sengaja), teknik analisa data dalam penelitian ini, menggunakan metode deskriptif-kualitatif melalui tiga tahapan diantaranya reduksi data, display data, pengambilan kesimpulan. Pada penelitian ini teknik yang digunakan untuk memeriksa keabsahan data adalah teknik Triangulasi. Dari Hasil penelitian diketahui masyarakat belum sepenuhnya mengerti terkait dengan kesiapsiagaan bencana,  minimnya pelatihan atau sosialisasi untuk penanggulangan bencana banjir menjadi penyebab utama minimnya pengetahuan masyarakat. Selama ini masyarakat kelurahan paruga hanya mengandalkan pengalaman dalam menghadapi banjir. Sebagai contoh saat terjadi banjir mereka tidak langsung mengungsi tetapi melihat ketinggian banjir. Sehingga ketika air sudah meluap masuk ke lingkungan pemukiman masih banyak masyarakat yang terjebak di dalam rumah.

Kata Kunci : Kesiapsiagaan Masyarakat, Wilayah Rentan Bencana Banjir

##plugins.themes.academic_pro.article.details##

References

  1. Abast Dwiardy E. H. U. Dkk. (2015). Tingkat Kerentanan Terhadap Bahaya Banjir Di Kelurahan Ranotana, 7(2), 437–445. Retrieved From Https://Ejournal.Unsrat.Ac.Id/Index.Php/Spasial/Article/Download/12852/12442
  2. Aziz, M. L. (2012). Pemetaan Tingkat Kerentanan Dan Tingkat Bahaya Banjir Daerah Aliran Sungai (Das) Bengawan Solo Bagian Tengah Di Kabupaten Bojonegoro. Universitas Negeri Yogyakarta. Retrieved From Http://Eprints.Uny.Ac.Id/23393/1/Skriis M. Latiful Aziz 05405241028.Pdf
  3. Dodon. (2013). Indikator Dan Perilaku Kesiapsiagaan Masyarakat Di Permukiman Padat Penduduk Dalam Antisipasi Berbagai Fase Bencana Banjir. Jurnal Perencanaan Wilayah Dan Kota, 24(2), 125–140. Retrieved From Http://Www.Sappk.Itb.Ac.Id/Jpwk/Wp-Content/Uploads/2014/02/Jurnal-9-Dodon.Pdf
  4. Evita, E. (2015). Kondisi Sosial Ekonomi Rumah Tangga Pasca Banjir Di Kecamatan Juwana Kabupaten Pati. Universitas Negeri Semarang.
  5. M. Qurais. (2017). Sharing Knowledge Best Practice Penanganan Darurat Bencana Di Kota Bima –Ntb Tahun 2016. Yogyakarta: Http://Raker.Bnpb.Go.Id/File/Bima.Pdf.
  6. Rijal, S. S. (2017, May). Angka Dan Data Bencana Alam Di Indonesia 2016-2017. ACT News, Pp. 1–7. Retrieved From Https://Www.Act.Id/News/Detail/Angka?Dan?Data?Bencana?Alam?Di?Indonesia?2016?2017
  7. Tim Stasiun Klimatologi Ntb. (2016). Laporan Kejadian Banjir Dan Curah Hujan Ekstrim Di Kabupaten Bima Dan Kota Bima Tanggal 20-24 Desember 2016. Lombok Barat- Ntb I. Retrieved From